Sempurna

Mengapa slalu saja
Kutak akan puas dengan
Yang kulakukan yang kupikirkan

Berdiri ku bercermin
Kumencaci dan memaki bayanganku sendiri

Yang tertawa yang terdengar
Slalu ada dan terlintas di kepalaku
Mengapa aku butuh pikiranku
Tak seperti yang kuinginkan

Kuingin sempurna seperti mereka
Yang slalu saja merendahkanku
Kuingin berarti
kuingin menjadi
Sesuatu yang tak hanya diacuhkan

Apakah aku hanya kerikil
Yang terinjak dimanapun aku berada
Apakah selamanya
Aku akan menjadi sesuatu yang biasa
Apakah sempurna sesuatu yang tak mungkin ada di dunia
Tapi mengapa semua orang pun terlihat lebih baik dari diriku

Hilang Kendali (bingung)

kalau tidak pernah punya pegangan, kenapa merasa kehilangan?
tidak ada yang salah kan, jika masih enak didengar?
atau tujuannya mulai kabur lagi?
memangnya butuh?

ya sekitar 30 menit ke depan gw akan mulai menulis acak, dan bahkan tidak akan dihapus lagi. jadi mohon maaf atas ketidaknyamanannya, gw berselera humor rendah, dan tidak pandai mengungkapkan kata kata. jadi terimalah ini apa adanya, khiakakkakak!

umur 22 bakal jadi tolak ukur gw untuk masa depan nanti. seorang mulai keliatan pondasinya, siapa dia, bakal jadi apa dia di umur ini. sedangkan di kepala gw masih kepikiran untuk jadi power ranger lah, petarung sejati lah, pembela kebenaran lah, apa benar yang gw pikirkan? dari pandangan masyarakat umum sih, gw bakal dikira orang yang punya dunia sendiri sih.

kata orang sih, takdir ga boleh diperlihatkan, karena katanya kalau takdir diperlihatkan, malah luntur garis hidupnya. ada benarnya sih, tapi di tengah dunia labil dan berisikan remaja gaul yang membuat gw iri dengan jumlah uangnya, bagaimana gw bisa bertahan? ya mungkin ada benarnya sih kalau kucing tidak akan bisa lompat tinggi kalau tidak ada tujuan, bukan kucingnya yang bisa lompat tinggi dari kecil. tapi kemauannya yang bikin dia bisa lompat, bukan bakat ataupun kaki kucing yang sering main lompat tali.

pernah ga sih, beranggapan kalau semua ini membingungkan? kita mau berhenti sebentar, dan setelah direnungi sebentar, kita sadar kita sudah lengkap akan semuanya, dan gw jadi males ngapa ngapain. apa itu benar? ya pandai bersyukur, tapi harus pandai kepengen yang lain juga. membingungkan ga sih? harus bisa seneng apa yang di dapet, tapi harus punya keinginan dapet yang baru? lalu kenapa gak dari awal aja seneng yang udah ada. kan bakal rileks semuanya.

apa ini semua permainan? kalau ini permainan, peraturannya apa? mengapa gw tidak tahu peraturannya? dan sejak kapan permainan ini dimulai? kapan ini berakhir? akan dapat hadiah apa pada akhirnya? kalau saya tidak mau ikut bermain gmana?

ya memang agak menjijikan sih membaca tulisan seorang yang kebingungan, dan dalam hitungan menit mungkin gw akan kembali normal dan gak akan kayak gini lagi. tapi untuk cadangannya? sebelum gw kembali ke posisi ini lagi? astaga gw sedang dalam puncak kebingungan gw.....

sudahlah, kayaknya memang pertanyaan dibuat untuk dijawab. melainkan dilempar, pernah dengar istilah kuis, saya lempar pertanyaannya ke anda? pernah dengar? ya mungkin gw hanya sekedar melempar pertanyaan ini kepada langit, dan biarkan waktu yang menjawabnya, siapa yang tahu bahwa jawaban ada di saat genting, siapa yang tahu jawaban akan datang di pertengahan tahun ini. entahlah, feeling gw gak pernah meleset.

oke deh, saya ga tau mau nulis apalagi, saya daritadi nulis gak pake mikir, cuman dikeluarkan saja semuanya. jadi mohon maaf kalau mengganggu beberapa pihak yang sedang makan mie, ataupun mengoleskan balsam ke jidatnya masing masing. saya mohon maaf sekali, semoga jidatnya cepat luntur, dan terlihat tulang tengkoraknya, amin. ciao!