GAK DIPAKSAKAN

Kita banyak mau, banyak kebutuhan, banyak mimpi, dan minim pengertian antar orang lain. Ga usah jauh jauh, tiap pagi kita salip salipan, nyelipnya gak karuan, padahal ada orang lain juga yang lagi make jalan, dan buruknya hal ini terjadi di mana mana. Gak di jalan biasa, jalan tol, bahkan jalan kaki aja suka disalip, jalan kaki aja bisa tabrakan, mungkin indonesia harus belajar budaya ngantri.

Ngantri menurut etimologi, secara susunan bahasa berasal dari bahasa melayu yakni ngan yang artinya ngantuk, dan tri yang berasal dari teri artinya ikan. Kalau digabungkan artinya ikan ngantuk. Lain sekali dengan terjemahan lewat istilah yakni proses menunggu sesuai posisi dan membiarkan semua apa adanya. Orang indonesia mungkin kalah dengan angsa yang baris kalau ngapa ngapain. Contohnya pas bagiin sembako aja udah ada yang meninggal beberapa orang, emang itu bagiin sembako apa pistol sih ck.

Mengapa kita memaksakan untuk mendapatkan hal tersebut? Karena sebenarnya kita punya rasa takut yang menggila, keburu habis, telat, keburu diambil yang lain. Kita tidak pernah bisa membiarkan semuanya apa adanya, dan selalu ngecek "ada apa?". Dan rasa khawatir terus menyebar ke saraf saraf otak kita, dan kita mulai melakukan hal hal aneh. Seperti melakukan tindak pembunuhan lewat sembako. Mungkin pihak pemerintah sengaja membagikannya dilempar lempar ke arah acak biar ada adu pukul kali ya? Bisa jadi.

Semua ini terjadi dimulai sejak masyarakat indonesia muda, saat istirahat sewaktu sd, bocah pada lari seliweran ingus dipeperin ke baju temennya dan rebutan beli es bon bon. Dilanjutkan dengan rebutan cewek di masa sma, rebutan tempat kuliah dengan pesaing, dan rebutan dunia lapangan kerja. Kita masih menerapkan persaingan yang hanya dimiliki oleh kaum hewan. Harusnya kita malu berebut dengan cara lama seperti itu untuk menambah jumlah nol di rekening kita.

Kita hidup bukan untuk manjat pohon untuk cari buah, dan nempel di pohon itu gak turun turun lagi. Kita naik untuk ngambil dan berbagi. Kita bukan mencari tempat paling nyaman di dunia lalu tinggal selamanya di situ. Kita bukan membuat semua hal yang tidak pasti menjadi pasti, tapi kita menikmati hal yang tidak pasti ini bersama sama. Dan membiarkan semua hal yang berlalu ini seperti apa adanya. Memang terdengar konyol. Tapi tidak ada yang terlalu konyol untuk dipikirkan bukan? Atau memang bukan?

Jangan rakus, karena semakin rakus, akan semakin penuh, dan ketika semua semakin penuh, kita akan semakin kosong.

Dan semoga malam ini hujan turun......

Tidak ada komentar: