Norak Suer

entah apa yang meracuni orang sekarang, terutama generasi muda sekarang, atau sudah terjadi sejak lama? kita kayak jadi maniak akan perhatian, reputasi, dan harga diri. berebut untuk menjadi yang paling unik dan "mahal", padahal toh akhirnya yang dihasilkan justru menjadi murahan dan terkesan peniru. orang tua sekarang juga bersifat kayak gitu sekarang, aneh. kita lebih suka jadi keren, daripada jadi siapa kita.

mungkin perkembangan teknologi informasi yang membuat pola pikir yang condong ke norak tersebut. budaya tren sekejap, tanpa menunjukkan kematangan diri yang seharusnya ada. kita terbiasa untuk ngikut saja yang lagi hip, atau mengatakan suatu pihak bila tidak ikut perkembangan, berarti pihak tersebut norak. padahal kalau semua masuk tanpa dicerna, noraknya bakal makin parah.

seperti gw contohnya, nulis blog tujuannya adalah ekspresi. bukan untuk ajang jadi beken atau terlihat penuh gaya tanpa cela. kita membuat kembali kotak status untuk tiap manusia. norak, normal, dan gaul. atau penggunaan kata alay atau labil lagi menjamur di mana mana.

apakah generasi kita adalah generasi kurang perhatian dari orang lain? sehingga mengemis perhatian dengan mencoba menjadi "berbeda" yang sebenarnya mengikuti yang sudah ada. dengan membuat pola pikir cewek putih adalah cantik, sebenarnya sudah merusak tatanan status sosial yang seharusnya tidak dibuat dalam suatu statement.

kita lebih suka dengan citra, daripada kesadaran. kita terlalu banyak hiasan. dan manusia itu seperti kolam. mau kolam itu dihias di sekitarnya dengan bunga, rerumputan, atau air mancur sekalipun, kalau kolamnya keruh ya keruh. kita terbiasa berpikir untuk menjadi keren ketimbang menjadi nyaman. kita lebih suka banyak temen di situs jejaring sosial ketimbang punya temen di deket komplek. kita justru jadi norak.

kita sebenarnya belum siap untuk mendapat budaya luar. dan siapapun yang menyadari ini, tolong beritahu bahwa kita sekarang semakin lama semakin norak. suer.

Tidak ada komentar: